Ruang Pojok

Sanggar Arimbi Gelar “Gebyar Akhir Tahun 2025”, Ruang Apresiasi Seni Tari Anak

Lampung Timur — Sanggar Arimbi menyelenggarakan pagelaran seni “Gebyar Akhir Tahun Sanggar Arimbi 2025” pada Sabtu malam, 13 Desember 2025, di Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan tersebut menjadi ruang apresiasi bagi peserta didik sanggar setelah menjalani proses pembelajaran seni tari selama satu tahun, sekaligus bagian dari upaya memperkuat keberlanjutan seni budaya di tingkat komunitas.

Pagelaran yang dimulai pukul 19.30 WIB itu terbuka untuk masyarakat umum dan tidak memungut biaya. Melalui kegiatan akhir tahun ini, Sanggar Arimbi menampilkan sejumlah karya tari yang merepresentasikan proses belajar, pengenalan tradisi, serta pengembangan kreativitas anak dan remaja. Tema “Berkarya Bersama Budaya” dipilih untuk menegaskan pentingnya keterlibatan kolektif dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai budaya lokal.

Pendiri Sanggar Arimbi, Shella, mengatakan bahwa pagelaran akhir tahun merupakan bagian dari metode pembelajaran yang diterapkan sanggar. Menurut dia, panggung pertunjukan memberi ruang bagi peserta didik untuk belajar menampilkan karya secara bertanggung jawab di hadapan publik. “Kegiatan ini tidak semata menampilkan hasil latihan, tetapi juga membangun kepercayaan diri serta kesadaran akan pentingnya seni dalam kehidupan sosial,” ujarnya.

Acara tersebut dibuka oleh Lurah Sidodadi, Agus Sarwoko. Ia menilai keberadaan Sanggar Arimbi telah memberi kontribusi positif bagi lingkungan setempat, khususnya dalam pembinaan anak-anak melalui kegiatan seni. Menurutnya, ruang-ruang kebudayaan berbasis komunitas memiliki peran penting dalam menjaga kesinambungan tradisi sekaligus membentuk karakter generasi muda.

Rangkaian pertunjukan diawali dengan Tari Bedana Kreasi, karya pengembangan dari Tari Bedana Lampung yang disajikan dengan pendekatan gerak lebih dinamis. Karya ini menampilkan ekspresi kegembiraan dan menjadi pembuka rangkaian pertunjukan. Setelah itu, ditampilkan Indonesia Menari, bagian dari program nasional Indonesia Kaya yang dilaksanakan serentak di sejumlah daerah. Karya tersebut dibawakan oleh Rani, Salsa, dan Lutfi, yang sebelumnya masuk 10 besar nasional regional Palembang.

Pertunjukan berlanjut dengan Kumpul Bocah, sebuah karya yang menggambarkan suasana bermain dan kebersamaan anak-anak. Melalui gerak sederhana dan iringan musik ringan, karya ini merepresentasikan dunia anak yang dekat dengan keceriaan. Pada bagian tengah acara, panitia juga menyelenggarakan pembagian doorprize kepada penonton sebagai bentuk keterlibatan publik dalam kegiatan tersebut.

Karya berikutnya, Rajuk Rindu, mengangkat tema kerinduan terhadap keluarga atau orang terdekat yang berada jauh. Properti kipas digunakan sebagai simbol relasi emosional yang dijalin melalui gerak. Selanjutnya ditampilkan Tari Ngumbai, tarian tradisi dari Lampung Barat yang berangkat dari praktik budaya masyarakat setempat. Tarian ini mengandung makna pengharapan hidup dan permohonan keselamatan kepada Tuhan.

Pagelaran kemudian menampilkan Sanak Mit Surau, karya yang terinspirasi dari aktivitas anak-anak dalam menuntut ilmu agama. Tarian ini dibawakan oleh peserta didik SD TQ Alhusna Sekampung yang pada tahun 2025 meraih Juara 1 FLS3N tingkat Kabupaten Lampung Timur dan Juara 2 tingkat Provinsi Lampung. Karya tersebut menempatkan nilai religius dan kebersamaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Penampilan berikutnya adalah Lilit Batin, yang mengangkat kehidupan perempuan perepong damar di wilayah pesisir Barat Lampung. Karya ini menggambarkan relasi manusia dengan alam melalui simbol rotan sebagai alat sekaligus ikatan hidup. Tarian tersebut dibawakan oleh penari dari SMP Muhammadiyah 4 Metro, peraih Juara 2 FLS3N tingkat Kota Metro tahun 2025.

Sebagai penutup, Sanggar Arimbi menampilkan Bettoh, karya yang mengangkat pengalaman anak-anak saat lapar di tengah aktivitas bermain. Tarian ini menempatkan bermain dan makan sebagai bagian dari proses tumbuh kembang yang saling terkait. Karya tersebut meraih Juara 1 FLS3N tingkat Kota Metro dan Juara Harapan 1 Tari Kreasi FLS3N tingkat Kota Metro tahun 2025.

Melalui Gebyar Akhir Tahun 2025, Sanggar Arimbi menunjukkan peran komunitas seni dalam menghadirkan ruang belajar alternatif bagi anak-anak. Kegiatan ini sekaligus memperlihatkan bahwa pelestarian budaya dapat berlangsung melalui praktik pendidikan seni yang konsisten di tingkat lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *