Komunitas Ruang Pojok Buat Bengkel Sastra Alih Wahana Puisi
Metro, 06 Oktober 2024 — Festival Budaya dan Sastra Indonesia 2024 terus menyuguhkan beragam kegiatan menarik, dan pada hari keenam ini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi materi tentang alih wahana (transmediasi). Workshop ini mengarah karya puisi yang diubah menjadi musik. Bertempat di Taman Semilir, Kota Metro, acara ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan komunitas seni. Edythia Rio Wirawan, seorang komposer musik dan pemusik berpengalaman, didapuk sebagai pemateri pada sesi pertama, Minggu (06/10).
Edythia Rio Wirawan membuka sesi dengan menjelaskan konsep dasar alih wahana, dimana sebuah karya sastra dapat dialihkan ke medium seni lainnya, dalam hal ini musik. “Puisi dan musik memiliki hubungan erat dalam mengekspresikan emosi dan cerita. Melalui alih wahana, kita bisa mengubah cerita dalam teks menjadi komposisi musik yang menyalurkan makna dengan cara yang berbeda,” ujar Edythia.
Peserta diajak untuk memahami proses kreatif dalam mentransformasikan narasi dan tema dari karya sastra menjadi melodi, ritme, dan harmoni. Edythia menekankan bahwa musik memiliki kemampuan untuk memperkuat makna dari sebuah karya sastra. “Alih wahana bukan hanya sekadar mengadaptasi, tetapi juga menerjemahkan pesan emosional dan intelektual dari sebuah karya sastra menjadi suara,” tambahnya.
Dalam sesi ini, peserta mendapatkan kesempatan langsung untuk merasakan bagaimana proses alih wahana dilakukan. Edythia membimbing peserta dalam memilih teks sastra yang kemudian diubah menjadi komposisi musik sederhana. Para peserta, yang sebagian besar memiliki latar belakang dalam seni dan sastra, sangat antusias dalam mengikuti setiap tahap proses tersebut. “Saya baru pertama kali belajar bagaimana sebuah cerita bisa berubah menjadi musik, dan ini sangat menarik,” kata salah satu peserta dari kalangan mahasiswa.
Workshop ini juga mencakup diskusi interaktif mengenai tantangan dan peluang dalam alih wahana. Edythia menjelaskan bahwa proses ini tidak mudah, karena membutuhkan pemahaman mendalam tentang kedua disiplin ilmu — sastra dan musik. Namun, ia juga menekankan bahwa dengan latihan dan kreativitas, siapa pun bisa belajar untuk menghubungkan kedua bidang ini.
Ketua panitia, Solihin Utjok, menyatakan bahwa workshop ini dirancang untuk memperluas wawasan peserta dalam mengeksplorasi potensi seni lintas disiplin. “Kami ingin para peserta tidak hanya memahami satu bidang seni, tetapi juga mampu melihat keterkaitan antara seni yang berbeda, seperti sastra dan musik. Alih wahana adalah salah satu caranya,” ujar Solihin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang Festival Budaya dan Sastra Indonesia 2024 yang terus berlanjut dengan berbagai sesi menarik hingga beberapa hari mendatang. Festival ini bertujuan untuk menginspirasi para seniman muda agar lebih kreatif dalam menciptakan karya lintas media yang inovatif dan bermakna.
Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam kegiatan-kegiatan festival berikutnya, panitia pelaksana dari LKP Komunitas Ruang Pojok siap memberikan informasi lebih lanjut mengenai jadwal acara. Festival ini diharapkan mampu menjadi ruang bagi kolaborasi kreatif antara berbagai bentuk seni di Indonesia.
Penulis: Ahmad N
Editor: Amin Budi Utomo